BAB: BOLEH MEMAKAI SUTRA BAGI ORANG YANG GATAL-GATAL
2 Januari, 2012 — rakean bagus minda raksadipa
1345. Anas bin Malik telah memberitakan kepada
mereka, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan
dispensasi (keringanan) kepada Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam
untuk mengenakan pakaian sutera dalam perjalanan karena adanya penyakit
gatal-gatal atau penyakit lain yang menimpa mereka berdua.(Bukhari, Muslim).
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَنْبَأَهُمْ
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَنْبَأَهُمْ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِعَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَالزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ فِي الْقُمُصِ
الْحَرِيرِ فِي السَّفَرِ مِنْ حِكَّةٍ كَانَتْ بِهِمَا أَوْ وَجَعٍ كَانَ
بِهِمَا
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
21 Desember, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1342. Ali r.a. berkata: Nabi saw.memberiku hadiah
kain dari sutra, lalu aku memakainya, tiba-tiba aku melihat kemarahan di
wajah Nabi saw., lalu aku bagi-bagikan kepada istriku. (Bukhari, Muslim)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أَهْدَى إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُلَّةَ
سِيَرَاءَ فَلَبِسْتُهَا فَرَأَيْتُ الْغَضَبَ فِي وَجْهِهِ فَشَقَقْتُهَا
بَيْنَ نِسَائِي
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
1 Desember, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1341. Usman An-Nahdi berkata: Telah datang kepada
kami surat Umar yang dibawa oleh Utbah bin Farqad di Azrabijan yang
menyatakan bahwa Rasulullah saw. telah melarang memakai sutra kecuali
selebar dua jari (telunjuk dan tengah). Abu Usman An-Nahdi berkata: Yang
kami ketahui maksudnya untuk tanda. (Bukhari, Muslim)
Rasulullah saw. telah melarang memakai sutra
Rasulullah saw. telah melarang memakai sutra
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
13 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1340. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Umar bin
Khatab r.a. melihat perhiasan sutra dijual di muka pintu masjid,
kemudian ia berkata: Ya Rasulullah, andaikan engkau membeli itu untuk
engkau pakai hari Jumat dan ketika menerima utusan jika datang
kepadamu. Maka Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya yang memakai itu
hanyalah orang yang tidak mendapat bagian di akhirat. Kemudian tidak
lama Nabi saw. mendapat beberapa perhiasan sutra, maka beliau memberi
satu kepada Umar bin Khatab r.a., dan Umar r.a. berkata: Ya Rasulullah,
engkau memberiku pakaian itu sesudah engkau bicara demikian terhadap
perhiasan utharid. Maka Sabda Nabi saw.: Aku tidak memberi kepadamu itu
supaya engkau pakai. Maka oleh Umar diberikan kepada saudaranya yang
masih kafir di Makkah. (Bukhari, Muslim)
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
10 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1339. Abdurrahman bin Abi Laila berkata: Kami
berada di tempat Hudzaifah. Hudzaifah minta minum lalu diberi minum oleh
pembesar negeri itu dalam bejana perak. Maka bejana itu dilemparkan
oleh Hudzaifah seraya berkata: Ku kabarkan kepadamu bahwa aku telah
memerintahkan kepadanya untuk tidak memberiku minum dalam bejana perak.
Karena sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: Jangan minum dalam
bejana emas atau perak, dan jangan memakai sutera kembang atau sutera
biasa, karena barang-barang itu untuk mereka (orang-orang kafir) di
dunia, dan untuk kamu kelak di akhirat. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
2 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1338. Al Bara’ bin
‘Azib r.a. berkata: Nabi saw. memerintahkan kami tentang tujuh perkara
dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau memerintahkan kami
untuk; mengiringi jenazah, menjenguk orang yang sakit, memenuhi
undangan, menolong orang yang dizhalimi, berbuat adil dalam pembagian,
menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan Beliau melarang kami
dari menggunakan bejana terbuat dari perak, memakai cincin emas,
memakai kain sutera kasar, sutera halus, baju berbordir sutera dan
sutera tebal. (Bukhari, Muslim).
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَخَاتَمِ الذَّهَبِ وَالْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ وَالْقَسِّيِّ وَالْإِسْتَبْرَقِ
KITAB: PAKAIAN & PERHIASAN ; BAB: MEMAKAI WADAH EMAS & PERAK UNTUK MAKAN DAN MINUM.
1 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1337. Dari Ummu Salamah r.a., Rasulullah saw.
bersabda: Orang yang minum dari bejana yang terbuat dari perak,
sebenarnya ia menuangkan api neraka Jahanam ke dalam perutnya. (Bukhari,
Muslim).
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الَّذِي
يَشْرَبُ فِي إِنَاءِ الْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارَ
جَهَنَّمَ
BAB: FIRMAN ALLAH KEPADA ADAM: “KELUARKAN UTUSAN NERAKA, DARI TIAP SERIBU, SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN”
7 Oktober, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
133. Abu Sa’id Al Khudriy r.a. berkata, Rasulullah
saw. bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Adam, “. Nabi Adam
‘Alaihissalam menjawab: “Labbaika, kemuliaan milik-Mu dan segala
kebaikan berada di tangan-Mu”. Kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah
utusan neraka”. Adam bertanya; “Apa yang dimaksud dengan utusan neraka?
(berapa jumlahnya?) “. Allah berfirman: “Dari setiap seribu, sembilan
ratus sembilan puluh Sembilan dijebloskan neraka!, Ketika perintah ini
diputuskan, maka anak-anak belia menjadi beruban, dan setiap wanita
hamil kandungannya berguguran dan kamu lihat manusia mabuk padahal
mereka tidaklah mabuk akan tetapi (mereka melihat) siksa Allah yang
sangat keras”. (QS. Alhajj 2), Para shahabat bertanya; “Wahai
Rasulullah, adakah diantara kami seseorang yang selamat?”. Beliau
bersabda: “Bergembiralah, karena setiap seribu yang dimasukkan neraka,
dari kalian cuma satu, sedang Sembilan ratus sembilan puluh sembilannya
dari Ya’juj dan ma’juj”. Kemudian Beliau bersabda: “Dan demi Dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap kalian menjadi di antara
seperempat ahlu surga”. Maka kami bertakbir. Kemudian Beliau bersabda
lagi: “Aku berharap kalian menjadi di antara sepertiga ahlu surga”. Maka
kami bertakbir lagi. Kemudian Beliau bersabda lagi: “Aku berharap
kalian menjadi di antara setengah ahlu surga”. Maka kami bertakbir
sekali lagi. Lalu Beliau bersabda: “Tidaklah keberadan kalian di hadapan
manusia melainkan bagaikan bulu hitam pada kulit sapi jantan putih atau
bagaikan bulu putih yang ada pada kulit sapi jantan hitam”. (Bukhari,
Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
6 Oktober, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
132. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama
Nabi saw. di dalam gubah (kemah), tiba-tiba Nabi saw. bertanya : Apakah
kalian rela bila kalian merupakan seperempat ahli surga? Jawab kami,
Ya. Lalu Nabi saw. bertanya lagi : Apakah kalian rela bila kalian
menjadi sepertiga penduduk surga? Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw.
bertanya lagi : Apakah puas bila kalian menjadi separuh penduduk surga?
Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw. bersabda: Demi Allah yang jiwa
Muhammad di tanganNya, sungguh aku berharap semoga kamu merupakan
sepenuh penduduk surga, dan tidak akan dapat masuk surga kecuali jiwa
yang muslim, sedang kalian jika dibandingkan dengan pemeluk kesyirikan
bagaikan sehelai rambut putih di tengah kulit sapi hitam. (Bukhari,
Muslim).
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ فِي قُبَّةٍ فَقَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَذَلِكَ أَنَّ الْجَنَّةَ لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا كَالشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ..
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ فِي قُبَّةٍ فَقَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَذَلِكَ أَنَّ الْجَنَّةَ لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا كَالشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ..
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
30 September, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
131. Ibn Abbas r.a. berkata: Pada suatu hari
Nabi s.a.w. keluar pada kami dan bersabda: “Telah diperlihatkan
kepadaku umat-umat semuanya, ada seorang Nabi yang bersama satu orang,
ada yang bersama dua orang, dan ada yang bersama rombongan tujuh orang,
ada juga seorang Nabi yang sendirian tidak ada pengikutnya, lalu aku
melihat rombongan besar yang telah menutup udara, maka aku mengharap
semoga mereka umatku, tiba-tiba diberitahu bahwa mereka Musa dan
kaumnya, kemudian dikatakan kepadaku : ” Lihatlah“, maka aku
melihat rombongan yang lebih banyak bahkan telah menutupi ufuk, lalu
disuruh melihat ke kanan dan ke kiri, maka aku melihat rombongan yang
amat banyak telah memenuhi udara, lalu diterangkan bahwa mereka umatku,
dan disamping mereka ada lagi tujuh puluh ribu yang akan masuk surga
tanpa hisab.”
Lalu ditinggalkan oleh Nabi dan tidak diterangkan kepada kami sehingga orang-orang berbeda paham. Maka para sahabat berpendapat: Kami lahir dalam syirik, tetapi kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kemungkinan anak-anak kami. Dan tanggapan itu sampai kepada Nabi saw.
Maka Nabi saw. bersabda : Mereka yang tidak mencari nasib dengan burung, tidak berjampi, tidak ber kei (kei = membakar besi lalu ditusukkan ke tempat yang sakit), dan tetap bertawakal kepada Tuhan. Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan dan bertanya: Apakah aku termasuk mereka ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ya. Lalu berdiri orang yang lain dan bertanya: apakah aku dari golongan mereka? Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah. (Bukhari, Muslim).
Lalu ditinggalkan oleh Nabi dan tidak diterangkan kepada kami sehingga orang-orang berbeda paham. Maka para sahabat berpendapat: Kami lahir dalam syirik, tetapi kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kemungkinan anak-anak kami. Dan tanggapan itu sampai kepada Nabi saw.
Maka Nabi saw. bersabda : Mereka yang tidak mencari nasib dengan burung, tidak berjampi, tidak ber kei (kei = membakar besi lalu ditusukkan ke tempat yang sakit), dan tetap bertawakal kepada Tuhan. Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan dan bertanya: Apakah aku termasuk mereka ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ya. Lalu berdiri orang yang lain dan bertanya: apakah aku dari golongan mereka? Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah. (Bukhari, Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
2 April, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
130. Sahl bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Pasti akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu atau
tujuh ratus ribu (periwayat ragu, antara 70 ribu atau 700 ribu),
bersama-sama yang satu memegang yang lain, tidak masuk yang pertama
sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka bagaikan bulan purnama.
(Bukhari, Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
2 Februari, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
126. Sahl bin Saad r.a.
berkata: Rasulullah saw. bersabda : Pasti akan masuk surga dari umatku
tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat ragu, 70.000 atau
700.000) bersama-sama yang satu memegang yang lain, tidak masuk yang
pertama sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka bagaikan bulan
purnama. (Bukhari, Muslim).
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ شَكَّ فِي أَحَدِهِمَا مُتَمَاسِكِينَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بِبَعْضٍ حَتَّى يَدْخُلَ أَوَّلُهُمْ وَآخِرُهُمْ الْجَنَّةَ وَوُجُوهُهُمْ عَلَى ضَوْءِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِقَالَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
1 Januari, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
129. Abu Hurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar
Rasulullah saw. bersabda: Akan ada rombongan dari umatku tujuh puluh
ribu masuk surga tanpa hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan
purnama.
Abu Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi sambil menjinjing selimutnya, lalu berkata: Ya Rasulullah. doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdoa: Ya Allah, jadikanlah dia dari golongan mereka. Kemudian seorang sahabat Anshar berdiri dan berkata: Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah r.a. (Bukhari, Muslim).
Abu Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi sambil menjinjing selimutnya, lalu berkata: Ya Rasulullah. doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdoa: Ya Allah, jadikanlah dia dari golongan mereka. Kemudian seorang sahabat Anshar berdiri dan berkata: Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah r.a. (Bukhari, Muslim).
BAB: AHLI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA
11 Desember, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
127. An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Aku telah
mendengar Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli
neraka di hari kiamat, ialah orang yang di bawah telapak kakinya
diletakkan bara api yang dapat mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim).
BAB: ORANG YANG TERAKHIR KELUAR DARI NERAKA
27 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
117. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi SAW.
bersabda: Sungguh aku mengetahui orang-orang yang terakhir keluar dari
neraka dan terakhir masuk surga. Ialah seorang yang keluar dari neraka
sambil merangkak-rangkak, lalu diperintah oleh Allah: Masuklah ke
surga, maka ia segera pergi ke surga, tetapi terbayang padanya surga
telah penuh, maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhan aku dapatkan sudah
penuh. Lalu diperintah lagi: Pergilah masuk surga. Kemudian ia kembali
berkata: Ya Tuhan, aku dapatkan surga sudah penuh, kemudian diperintah:
Pergilah masuk surga, maka di sana untukmu seluas dunia sepuluh kali,
atau, untukmu seluas dunia dan sepuluh kalinya, maka ia berkata: Engkau
mengejek dan mentertawakan aku sedang Engkau raja yang berkuasa.
Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika menerangkan hadits ini sehingga terlihat gigi gerahamnya. Dan itu serendah-rendah tingkat ahli surga. (Bukhari, Muslim).
Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika menerangkan hadits ini sehingga terlihat gigi gerahamnya. Dan itu serendah-rendah tingkat ahli surga. (Bukhari, Muslim).
BAB: KEPASTIAN ADANYA SYAFAAT DAN KELUARNYA ORANG YANG BERTAUHID DARI NERAKA
21 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
116. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi SAW.
Bersabda: Akan masuk ahli surga ke surga, dan ahli neraka ke neraka,
kemudian Allah memerintahkan: Keluarkanlah dari neraka orang yang di
dalam hatinya ada seberat biji sawi dari iman. Lalu dikeluarkan mereka
dalam keadaan sudah hitam warna mereka, lalu dimasukkan ke dalam sungai
kehidupan (nahrul hayat), maka tumbuhlah mereka itu bagai biji yang
tumbuh setelah ada air bah, dan tidaklah tumbuhnya berwarna kuning
berbelit (berkait). (Bukhari, Muslim).
BAB: ORANG MUKMIN DI AKHIRAT PASTI DAPAT MELIHAT ALLAH SWT.
2 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
113. Abu Musa r.a. berakata: Rasulullah saw.
bersabda : Ada dua buah Surga yang terbuat dari perak beserta wadah dan
segala isi kandungannya, dan dua buah Surga yang terbuat dari emas
beserta wadah dan segala isi kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk
memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga
Adn. (Bukhari, Muslim).
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ
BAB: ORANG MUKMIN DI AKHIRAT PASTI DAPAT MELIHAT ALLAH SWT.
2 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
112. ‘Aisyah radliallahu ‘anhu berkata; “Barangsiapa
yang mengatakan bahwa Muhammad saw. melihat Rabbnya berarti dia telah
masuk pada persoalan (salah) besar. Akan tetapi Beliau melihat Jibril
‘alaihissalam dalam bentuk dan rupa aslinya yang menutupi apa yang ada
di antara ufuk langit”. (Bukhari, Muslim).
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْمَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الْأُفُقِ
BAB: APAKAH NABI SAW. MELIHAT ALLAH DALAM MALAM MI’RAJ
31 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
111. Masruq berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah
r.a.: Hai Ibu apakah Nabi Muhammad saw. telah melihat Allah? Jawab
Aisyah r.a. : Sungguh berdiri bulu romaku sebab pertanyaanmu itu,
dimanakah engkau dari tiga macam, orang yang menerangkan itu maka ia
dusta:
1. Siapa yang menerangkan padamu bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah, maka ia dusta. Lalu ia membaca : Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara wa huwal lathiful (Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua penglihatan, dan Dia maha halus kekuasaanNya yang maha mengetahui sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama kana libasyarin an yukallimahullah illa wahyan au min waraa’i hijab (Tiada seorang yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir/hijab).
2. Siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka sungguh dusta, lalu dibacakan ayat : Wama tadri nafsun madza taksibu ghada (Dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari).
3. Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad saw. menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta, lalu Siti Aisyah membaca: Ya ayyuhar rasulu balligh maa unzila ilaika min rabbika (Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu).
Tetapi Nabi Muhammad saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali. (Bukhari, Muslim).
1. Siapa yang menerangkan padamu bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah, maka ia dusta. Lalu ia membaca : Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara wa huwal lathiful (Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua penglihatan, dan Dia maha halus kekuasaanNya yang maha mengetahui sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama kana libasyarin an yukallimahullah illa wahyan au min waraa’i hijab (Tiada seorang yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir/hijab).
2. Siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka sungguh dusta, lalu dibacakan ayat : Wama tadri nafsun madza taksibu ghada (Dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari).
3. Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad saw. menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta, lalu Siti Aisyah membaca: Ya ayyuhar rasulu balligh maa unzila ilaika min rabbika (Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu).
Tetapi Nabi Muhammad saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali. (Bukhari, Muslim).
BAB: SIDRATUL MUNTAHA
30 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
110.
أَبُو إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍعَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى{ فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى }قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
Abu Ishaq asy-Syaibaniy berkata; Aku bertanya kepada Zirra bin Hubaisy tentang firman Allah Ta’ala QS an-Najm ayat 9-10: “Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa. Fa awhaa ilaa ‘abdihii maa awhaa” (“Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan”). Dia berkata, telah bercerita kepada kami Ibnu Mas’ud bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah melihat Jibril yang memiliki enam ratus sayap”. (Bukhari, Muslim).BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
30 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
109.
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ
فَجَلَا اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ
آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ
Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah mendengar
Rasulullah saw. bersabda : Ketika tokoh-tokoh Quraisy mendustakan aku
(tentang Isra Mi’raj), maka aku berdiri di hijir (Ismail), tiba-tiba
Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, sehingga aku dapat
memberitakan kepada mereka tanda-tandanya sambil aku terus melihatnya.
(Bukhari, Muslim)BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
5 Juli, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
108. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Semalam aku mimpi di dekat Ka’bah ada seorang yang merah
bagus rupanya panjang rambutnya sampai ke bahunya, lurus rambutnya
bagaikan meneteskan air, sambil meletakkan kedua tangannya di atas bahu
orang di kanan kirinya, sedang ia tawaf, maka aku bertanya: Siapakah
orang itu? Jawabnya: Itu Al-Masih Isa bin Maryam. Kemudian aku
melihat juga seorang di belakangnya, sangat keriting rambutnya, buta
matanya sebelah kanan, hampir serupa dengan Ibn Qathan, dia juga
meletakkan kedua tangannya di atas bahu dua orang di kanan kirinya, juga
tawaf di Ka’bah, ketika aku tanya siapa orang itu? Dijawab: Al-Masih
Ad-Dajjal. (Bukhari, Muslim).
BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
5 Juli, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
107. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Pada suatu
hari Nabi saw. menceritakan Ad-Dajjal kepada orang-orang, lalu
bersabda: Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah, ingatlah
sesungguhnya Ad-Dajjal itu buta mata sebelah kanan, bagaikan buah anggur
yang timbul (menonjol). (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
23 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
106. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Ketika malam Isra aku melihat Musa seorang yang kurus,
sedang, seperti orang dari suku Syanu’ah, juga melihat Isa juga sedang,
putih kemerahan bagaikan orang yang baru keluar dari pemandian, dan aku
sangat menyerupai Ibrahim. Kemudian dihidangkan kepadaku dua bejana,
satu berisi susu dan yang kedua berisi khamr, dan diperintahkan supaya
memilih salah satu yang mana yang aku suka, maka aku ambil susu lalu aku
minum, maka diberitahu : Engkau telah mengambil fitrah agama, andaikan
engkau mengambil khamr pasti umatmu akan tersesat. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
19 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
105. Mujahid berkata: Ketika kami di majelis Ibn
Abbas r.a. maka orang-orang menyebut Dajjal, dan dikatakan bahwa
diantara kedua matanya ada tertulis: Kafir.
Ibn Abbas berkata: Aku tidak mendengar keterangan itu, tetapi Nabi saw. bersabda: Adapun Musa maka seakan-akan aku melihat padanya ketika turun ke lembah sambil membaca talbiyah (Labbaika Allahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).
Ibn Abbas berkata: Aku tidak mendengar keterangan itu, tetapi Nabi saw. bersabda: Adapun Musa maka seakan-akan aku melihat padanya ketika turun ke lembah sambil membaca talbiyah (Labbaika Allahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
19 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
104. Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Ketika malam Isra aku melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya,
tinggi dan keriting rambutnya, bagaikan orang dari suku Syanu’ah, aku
juga melihat Isa a.s. orangnya sedang, tidak tinggi dan tidak pendek,
sedang bentuk badannya berkulit putih kemerah-merahan lurus rambutnya.
Aku juga melihat Malaikat Malik penjaga neraka dan Dajjal, dalam
beberapa ayat (bukti kebesaran) Allah yang telah diperlihatkan kepadaku,
karena itu maka jangan ragu, engkau pasti akan bertemu dengan-Nya.
(Bukhari, Muslim).
KITAB JIHAD ; BAB : PERANG AL-AHZAB ATAU KHANDAQ
1 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
1182. Al-Bara’ r.a. berkata: Aku telah melihat Nabi
saw. ketika perang Khandaq memindahkan tanah sehingga debu tanah itu
telah menutupi putih rambutnya sambil bersabda: “Lau laa anta mah
tadainaa wa laa tashad daqnaa walaa shallainaa fa anzilan sakinatan
alainaa wa tsabbitil aqdaama in laa qainaa innal ula qad baghau alainaa
idza araa du fitnatan abainaa.“ ;
Andaikan tidak karena petunjuk hidayat-Mu kami takkan dapat petunjuk, tidak akan shadaqah dan shalat. Karena itu turunkan ketenangan kepada kami, dan teguhkan tapak kami jika berhadapan dengan musuh. Sesungguhnya orang-orang yang berlaku zalim/aniaya jika mereka akan menggelincirkan kami, kami tolak. (Bukhari, Muslim).
Ikhwan fillah, hari ini, sekali lagi untuk kesekian ribu kalinya, kita saksikan kebiadaban Israel laknatullah. Suasana pengepungan Gaza, barangkali boleh diasosiasikan dengan pengepungan madinah saat perang Ahzab atau lebih dikenal dengan perang Khandaq. Untuk itu, dibawah ini, saya kutip tulisan Ustadz Ihsan Tanjung di eramuslim.com (http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-saat-muslimin-terkepung-musuh.htm) :
Saudaraku, walaupun tidak sama persis sesungguhnya apa yang dialami oleh rakyat Gaza dewasa ini mirip dengan kondisi para sahabat saat perang Ahzab. Bangsa Palestina Gaza di bawah kepemimpinan Hamas menghadapi pengepungan pasukan Yahudi Zionis Israel. Selama berbulan-bulan Muslimin Gaza telah dipenjara dengan diberlakukannya blokade atas segenap perbatasan wilayah mereka. Belum lagi ketika agresi Israel atas rakyat Gaza berlangsung tampaknya terjadi kerjasama Israel dengan Amerika dan pemerintahan negera-negara Barat lainnya. Bahkan tidak sedikit pengamat yang memandang bahwa beberapa negara-negara Arab yang tunduk kepada Amerika cenderung berfihak kepada Israel, walaupun dilakukan malu-malu. Yang pasti, dalam berbagai demo yang berlangsung di seantero penjuru dunia tidak sedikit muncul spanduk yang jelas-jelas memposisikan Presiden Mesir Hosni Mubarak sebagai kolaborator Israel karena tidak sudi membuka perbatasan Mesir-Gaza, yakni the Rafah Crossing.
Dalam keadaan seperti ini kita teringat sabda Nabi kepada para sahabat ketika menghadapi kepungan Musyrikin dalam perang Ahzab. Beliau bersabda sebagai berikut:
« والذي نفسي بيده ، ليفرجن عنكم ما ترون من الشدة ، وإني لأرجو أن أطوف بالبيت العتيق آمنا ، وأن يدفع الله عز وجل إلي مفاتيح الكعبة ، وليهلكن الله كسرى وقيصر ، ولتنفقن كنوزهما في سبيل الله عز وجل »
“Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan kalian dari kesulitan yang sedang kalian hadapi. Aku berharap dapat melakukan tawaf dengan aman di sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan menyerahkan kunci-kuncinya kepadaku. Allah pasti akan membinasakan Kisra dan Kaisar, dan harta karun mereka akan kita belanjakan di jalan Allah.” (HR Baihaqy 1292)
Saudaraku, sungguh hati kita menjadi pilu karena hanya bisa menonton lewat layar kaca penderitaan yang dilalui saudara-saudara kita di Gaza. Malam demi malam mereka lalui dengan mencekam karena bertalu-talunya suara dentuman mortir dan rudal Israel. Sebagai pengamat dari kejauhan sungguh tidak banyak yang bisa kita lakukan. Tetapi satu hal yang pasti sebagai sesama orang beriman kita senantiasa optimis bahwa Allah akan menolong saudara-saudara kita orang-orang beriman dan para Mujahidin Gaza. Maka marilah mulai malam ini kita sampaikan doa untuk mereka. Marilah kita bacakan doa yang Nabi baca ketika kepungan pasukan Ahzab sudah sedemikian rupa menimbulkan ketegangan di dalam barisan kaum Muslimin. Inilah doa beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhary:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيهَا الْعَدُوَّ يَنْتَظِرُ حَتَّى إِذَا مَالَتْ الشَّمْسُ قَامَ فِيهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْأَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
“Sesungguhnya Rasulullah pada sebagian harinya ketika berhadapan dengan musuh menunggu terbenamnya matahari. Kemudian beliau tampil di hadapan para sahabat dan bersabda: ”Wahai manusia, janganlah kalian berangan-angan ingin segera berjumpa dengan musush. Mohonlah kepada Allah keselamatan. Dan bila kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah. Dan ketahulaih bahwa surga berada di bawah bayang-bayang pedang.” Kemudian Nabi berdiri dan berdoa: ”Allahumma munzilal-kitab wa mujriyas-sahab wa hazimal-ahzab, ahzimhum wanshurnaa ’alaihim” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan dan menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami mengalahkan mereka.” (HR Muslim 3276)
دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ عَلَى الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
Nabi berdoa pada saat perang Ahzab menghadapi (kepungan) Musyrikin: “Allahumma munzilal-Kitab, sari’al hisab. Allahummahzim Al-Ahzab, Allahummahzimhum wa zalzilhum.” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, cepat perhitungannya. Ya Allah hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak=porandakanlah mereka).” (HR Bukhary 2716)
Andaikan tidak karena petunjuk hidayat-Mu kami takkan dapat petunjuk, tidak akan shadaqah dan shalat. Karena itu turunkan ketenangan kepada kami, dan teguhkan tapak kami jika berhadapan dengan musuh. Sesungguhnya orang-orang yang berlaku zalim/aniaya jika mereka akan menggelincirkan kami, kami tolak. (Bukhari, Muslim).
Ikhwan fillah, hari ini, sekali lagi untuk kesekian ribu kalinya, kita saksikan kebiadaban Israel laknatullah. Suasana pengepungan Gaza, barangkali boleh diasosiasikan dengan pengepungan madinah saat perang Ahzab atau lebih dikenal dengan perang Khandaq. Untuk itu, dibawah ini, saya kutip tulisan Ustadz Ihsan Tanjung di eramuslim.com (http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-saat-muslimin-terkepung-musuh.htm) :
Saudaraku, walaupun tidak sama persis sesungguhnya apa yang dialami oleh rakyat Gaza dewasa ini mirip dengan kondisi para sahabat saat perang Ahzab. Bangsa Palestina Gaza di bawah kepemimpinan Hamas menghadapi pengepungan pasukan Yahudi Zionis Israel. Selama berbulan-bulan Muslimin Gaza telah dipenjara dengan diberlakukannya blokade atas segenap perbatasan wilayah mereka. Belum lagi ketika agresi Israel atas rakyat Gaza berlangsung tampaknya terjadi kerjasama Israel dengan Amerika dan pemerintahan negera-negara Barat lainnya. Bahkan tidak sedikit pengamat yang memandang bahwa beberapa negara-negara Arab yang tunduk kepada Amerika cenderung berfihak kepada Israel, walaupun dilakukan malu-malu. Yang pasti, dalam berbagai demo yang berlangsung di seantero penjuru dunia tidak sedikit muncul spanduk yang jelas-jelas memposisikan Presiden Mesir Hosni Mubarak sebagai kolaborator Israel karena tidak sudi membuka perbatasan Mesir-Gaza, yakni the Rafah Crossing.
Dalam keadaan seperti ini kita teringat sabda Nabi kepada para sahabat ketika menghadapi kepungan Musyrikin dalam perang Ahzab. Beliau bersabda sebagai berikut:
« والذي نفسي بيده ، ليفرجن عنكم ما ترون من الشدة ، وإني لأرجو أن أطوف بالبيت العتيق آمنا ، وأن يدفع الله عز وجل إلي مفاتيح الكعبة ، وليهلكن الله كسرى وقيصر ، ولتنفقن كنوزهما في سبيل الله عز وجل »
“Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan kalian dari kesulitan yang sedang kalian hadapi. Aku berharap dapat melakukan tawaf dengan aman di sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan menyerahkan kunci-kuncinya kepadaku. Allah pasti akan membinasakan Kisra dan Kaisar, dan harta karun mereka akan kita belanjakan di jalan Allah.” (HR Baihaqy 1292)
Saudaraku, sungguh hati kita menjadi pilu karena hanya bisa menonton lewat layar kaca penderitaan yang dilalui saudara-saudara kita di Gaza. Malam demi malam mereka lalui dengan mencekam karena bertalu-talunya suara dentuman mortir dan rudal Israel. Sebagai pengamat dari kejauhan sungguh tidak banyak yang bisa kita lakukan. Tetapi satu hal yang pasti sebagai sesama orang beriman kita senantiasa optimis bahwa Allah akan menolong saudara-saudara kita orang-orang beriman dan para Mujahidin Gaza. Maka marilah mulai malam ini kita sampaikan doa untuk mereka. Marilah kita bacakan doa yang Nabi baca ketika kepungan pasukan Ahzab sudah sedemikian rupa menimbulkan ketegangan di dalam barisan kaum Muslimin. Inilah doa beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhary:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيهَا الْعَدُوَّ يَنْتَظِرُ حَتَّى إِذَا مَالَتْ الشَّمْسُ قَامَ فِيهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْأَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
“Sesungguhnya Rasulullah pada sebagian harinya ketika berhadapan dengan musuh menunggu terbenamnya matahari. Kemudian beliau tampil di hadapan para sahabat dan bersabda: ”Wahai manusia, janganlah kalian berangan-angan ingin segera berjumpa dengan musush. Mohonlah kepada Allah keselamatan. Dan bila kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah. Dan ketahulaih bahwa surga berada di bawah bayang-bayang pedang.” Kemudian Nabi berdiri dan berdoa: ”Allahumma munzilal-kitab wa mujriyas-sahab wa hazimal-ahzab, ahzimhum wanshurnaa ’alaihim” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan dan menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami mengalahkan mereka.” (HR Muslim 3276)
دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ عَلَى الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
Nabi berdoa pada saat perang Ahzab menghadapi (kepungan) Musyrikin: “Allahumma munzilal-Kitab, sari’al hisab. Allahummahzim Al-Ahzab, Allahummahzimhum wa zalzilhum.” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, cepat perhitungannya. Ya Allah hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak=porandakanlah mereka).” (HR Bukhary 2716)
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
29 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
103. Malik bin Sha’sha’ah r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Ketika aku di dekat Ka’bah diantara tidur dan jaga, tiba-tiba
aku mendengar suara salah seorang, yaitu yang diantara dua orang, lalu
disediakan bejana emas yang berisi hikmat dan iman, lalu dibelah dari
bawah tenggorokan hingga perutku, kemudian dibasuh dadaku dengan air
zamzam, lalu dipenuhi dengan hikmat dan iman.
Lalu didatangkan untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan dibawah baghl (turunan kuda jantan dengan keledai betina) bernama buraq. Lalu berangkat bersama Jibril hingga sampai ke langit dunia, dan ketika ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Bersama siapa? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Dijawab: Ya. Maka disambut selamat datang, maka aku bertemu dengan Adam a.s. dan memberi salam, dan menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi.
Kemudian kami naik ke langit kedua, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Lalu disambut: Selamat datang, dan di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s. Keduanya menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan setelah memberi salam padanya ia menyambut: Selamat datang Saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Idris s.a. Sesudah aku beri salam, ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit kelima, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya pula: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang. Di situ kami bertemu dengan Harun a,s, maka aku memberi salam, dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Lalu ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai nabi. Dan ketika kami meninggalkannya ia menangis dan ketika ditanya: Mengapakah ia menangis? Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus sesudahku, akan masuk surga dari umatnya lebih banyak dari umatku.
Kemudian naik ke langit ketujuh, maka ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang. Dan di situ kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s. Sesudah aku memberi salam, maka ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai nabi.
Kemudian tampak kepadaku Al-Bait Al-Ma’mur, tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi untuk selamanya.
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, buahnya bagaikan gentong (tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di bawahnya terdapat sumber empat sungai, dua ke dalam dan dua ke luar. Aku bertanya kepada Jibril, jawabnya: Yang dalam itu di surga, sedang yang keluar itu yaitu sungai Nil dan Furat.
Kemudian diwajibkan atasku limapuluh kali shalat. Lalu aku turun dan bertemu dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang engkau dapat? Jawabku: Diwajibkan atasku lima puluh kali shalat. Musa berkata: aku lebih berpengalaman daripadamu, aku telah bersusah payah melatih Bani Israil, dan umatmu tidak akan kuat, karena itu engkau kembali kepada Tuhan minta keringanan, maka aku kembali minta keringanan, dan diringankan sepuluh hingga tinggal empat puluh, kemudian dikurangi lagi sepuluh sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal dua puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal sepuluh, dan aku kembali kepada Musa, tetapi ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan dan dijadikan-Nya lima kali.
Maka aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima, maka ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab: Aku telah menerima dengan baik. Maka terdengar seruan: Aku telah menetapkan kewajiban-Ku, dan meringankan pada hamba hamba Ku, dan akan membalas tiap kebaikan dengan sepuluh kalinya. (Bukhari, Muslim).
Lalu didatangkan untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan dibawah baghl (turunan kuda jantan dengan keledai betina) bernama buraq. Lalu berangkat bersama Jibril hingga sampai ke langit dunia, dan ketika ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Bersama siapa? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Dijawab: Ya. Maka disambut selamat datang, maka aku bertemu dengan Adam a.s. dan memberi salam, dan menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi.
Kemudian kami naik ke langit kedua, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Lalu disambut: Selamat datang, dan di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s. Keduanya menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan setelah memberi salam padanya ia menyambut: Selamat datang Saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Idris s.a. Sesudah aku beri salam, ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit kelima, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya pula: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang. Di situ kami bertemu dengan Harun a,s, maka aku memberi salam, dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Lalu ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai nabi. Dan ketika kami meninggalkannya ia menangis dan ketika ditanya: Mengapakah ia menangis? Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus sesudahku, akan masuk surga dari umatnya lebih banyak dari umatku.
Kemudian naik ke langit ketujuh, maka ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril. Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang. Dan di situ kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s. Sesudah aku memberi salam, maka ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai nabi.
Kemudian tampak kepadaku Al-Bait Al-Ma’mur, tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi untuk selamanya.
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, buahnya bagaikan gentong (tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di bawahnya terdapat sumber empat sungai, dua ke dalam dan dua ke luar. Aku bertanya kepada Jibril, jawabnya: Yang dalam itu di surga, sedang yang keluar itu yaitu sungai Nil dan Furat.
Kemudian diwajibkan atasku limapuluh kali shalat. Lalu aku turun dan bertemu dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang engkau dapat? Jawabku: Diwajibkan atasku lima puluh kali shalat. Musa berkata: aku lebih berpengalaman daripadamu, aku telah bersusah payah melatih Bani Israil, dan umatmu tidak akan kuat, karena itu engkau kembali kepada Tuhan minta keringanan, maka aku kembali minta keringanan, dan diringankan sepuluh hingga tinggal empat puluh, kemudian dikurangi lagi sepuluh sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal dua puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal sepuluh, dan aku kembali kepada Musa, tetapi ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan dan dijadikan-Nya lima kali.
Maka aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima, maka ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab: Aku telah menerima dengan baik. Maka terdengar seruan: Aku telah menetapkan kewajiban-Ku, dan meringankan pada hamba hamba Ku, dan akan membalas tiap kebaikan dengan sepuluh kalinya. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
25 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
102. Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun
Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam,
kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu
dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.
Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya : Ya.
Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.
Anas r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris. Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.
Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu? Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).
Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya : Ya.
Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.
Anas r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris. Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.
Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu? Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
8 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
101. Jabir r.a.: Yahya bin Katsir berkata: Aku
bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang wahyu pertama yang
turun dari ayat Al-Qur’an, maka dijawab: Ya Ayyuhal muddatsir. Aku berkata: Orang-orang berkata: Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa.
Jawab Abu Salamah: Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah tentang itu,
dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka Jabir berkata: Aku
tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah
saw. kepada kami, yaitu: Ketika aku beribadah di Hira, dan ketika
telah selesai, aku turun dari Hira, tiba-tiba aku dipanggil, maka aku
melihat ke kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke
belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas,
terlihatlah olehku sesuatu, maka segera aku pergi kepada Khadijah dan
berkata kepadanya: Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku,
maka diselimutilah aku dan diusap dengan air dingin, maka turunlah ayat :
Ya ayyuhal muddatstsir. Qum fa andzir. Wa Rabbaka fakabbir. (Bukhari, Muslim).
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
7 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
100. Jabir bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika
memberitakan turunnya wahyu berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku
berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara orang dari langit, maka aku
melihat ke atas, tiba-tiba malaikat yang datang kepadaku di gua Hira itu
duduk di kursi diantara langit dan bumi sehingga aku merasa sangat
gentar, dan kembali ke rumah minta diselimuti (zammiluni, zammiluni), maka Allah menurunkan kepadaku: “Ya ayyuhal muddatsir. Qum fa andzir. Wa rabbaka fakabbir. Wa tsyiabaka fathahir. Warrujza fahjur”
(Wahai orang yang berselimut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan nama
Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala
tinggalkanlah). Kemudian berturut-turut turun wahyu dan semakin banyak.
(Bukhari, Muslim). Yakni lebih sering turun.
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
5 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
99. Ummul mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama
turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat,
setiap bermimpi pada waktu malam, maka terjadilah mimpi itu pada esok
harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh. Kemudian ia menjadi
senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadah beberapa hari dengan
malamnya sebelum kembali kepada istrinya untuk mengambil bekal dan
kembali ke tempat khalwatnya, kemudian kembali kepada istrinya Siti
Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masa
turunnya wahyu yang haq ketika Nabi di gua Hira. Maka datanglah
Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah). Nabi saw. berkata: Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab: Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca). Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab : Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata: Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni), lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya: Aku khawatir atas diriku. Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah: Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini. Waraqah berkata: Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya. Lalu berkata waraqah: Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa. Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu. Nabi saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Jawab Waraqah: Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang. (Bukhari, Muslim).
Kemudian :
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata: Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni), lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya: Aku khawatir atas diriku. Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah: Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini. Waraqah berkata: Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya. Lalu berkata waraqah: Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa. Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu. Nabi saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Jawab Waraqah: Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang. (Bukhari, Muslim).
Kemudian :
BAB: WAKTUNYA TIDAK LAGI DITERIMA IMAN YANG BARU
2 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
98. Abu Dzar r.a. berkata: Ketika aku masuk majid,
Rasulullah saw. sedang duduk, dan ketika terbenam matahari Nabi saw.
bersabda: Hai Abu Dzar tahukah engkau kemana matahari itu pergi?
Jawabku: Allahu warasuluhu a’lam. Maka sabda Nabi saw.: Dia
minta izin kepada Tuhan untuk sujud, lalu diizinkan terbit kembali, dan
akan tiba masa diperintahkan kepadanya: Kembalilah dari mana engkau
datang. Sehingga ia terbit dari barat (tempat terbenamnya). Dan itulah
tempatnya. (Bukhari, Muslim).
BAB: WAKTUNYA TIDAK LAGI DITERIMA IMAN YANG BARU
1 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
97. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tidak akan tiba hari kiamat sehingga matahari terbit dari barat, maka
bila matahari telah terbit dari barat, dan orang-orangpun melihatnya,
segera mereka beriman semuanya, pada saat itu tidak berguna iman yang
baru, jika dahulunya mereka tidak beriman. Kemudian Nabi saw. membaca
ayat 158 surat Al-An’am: “Pada hari tibanya salah satu ayat (bukti)
yang telah ditentukan oleh Tuhanmu, maka tidak akan berguna iman yang
baru bagi orangnya jika dahulunya mereka tidak beriman“. (Bukhari, Muslim).
BAB: AKAN TURUNNYA NABI ISA A.S. UNTUK MELAKSANAKAN SYARIAT NABI MUHAMMAD SAW.
30 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
96. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Bagaimanakah kamu, jika turun kepadamu Isa putra Maryam a.s.
sedang imam (pimpinanmu) tetap dari kamu sendiri. (Bukhari, Muslim).
BAB: AKAN TURUNNYA NABI ISA A.S. UNTUK MELAKSANAKAN SYARIAT NABI MUHAMMAD SAW.
28 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
95. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, hampir (sebentar lagi –
pent) akan turun kepadamu Nabi Isa putra Maryam sebagai hakim yang
adil, lalu ia akan memecah semua salib, membunuh babi, menghapuskan
cukai, dan berlimpah harta kekayaan sehingga tiada seorangpun yang akan
menerimanya. (Bukhari, Muslim). Yakni shadaqah.
BAB: WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA
26 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
94. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Tiga macam orang yang akan mendapat pahala dua kali lipat:
1. Seorang ahli kitab yang dahulu percaya kepada nabinya, kemudian
beriman kepada Nabi Muhammad saw. 2. Hamba sahaya yang menunaikan
kewajibannya terhadap Allah dan kewajibannya terhadap majikannya. 3.
Seorang majikan yang memiliki budak wanita dididik dengan baik, diajar
agama sebaik-baiknya kemudian dimerdekakan lalu dikawininya, maka dia
mendapat pahala dua kali lipat. (Bukhari, Muslim).
BAB: WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA
25 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
93. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mukjizat yang karenanya
orang-orang percaya kepadanya. Mukjizat yang diberikan kepadaku berupa
wahyu (Al-Quran) yang diturunkan kepadaku. Maka aku berharap semoga
akulah yang terbanyak pengikutnya pada hari kiamat. (Bukhari, Muslim)
Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.
Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.
Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.
Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.
BAB: KETENANGAN HATI KARENA MELIHAT BUKTI NYATA
21 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
92. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Kami lebih layak untuk ragu daripada Nabi Ibrahim a.s.,
ketika Ia berkata: Ya Tuhan perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang yang telah mati. Tuhan bertanya: Apakah engkau
tidak percaya? Jawab Ibrahim a.s.: Benar aku telah percaya, tetapi
supaya lebih tenteram hatiku. Dan semoga Allah merahmati Nabi Luth
a.s. ketika akan berlindung kepada pelindung yang kuat. Dan andaikan
aku tinggal dalam penjara, selama Nabi Yusuf dipenjara, niscaya segera
aku sambut panggilan raja. (Bukhari, Muslim).
Diriwayatkan: Rasul menanggapi begitu beruntungnya Nabi Ibrahim yg mendapat kesempatan untuk meyakinkan dirinya bahwa Allah memang ada, dengan diperlihatkan kepadanya burung mati yang bisa hidup lagi.
Diriwayatkan: Rasul menanggapi begitu beruntungnya Nabi Ibrahim yg mendapat kesempatan untuk meyakinkan dirinya bahwa Allah memang ada, dengan diperlihatkan kepadanya burung mati yang bisa hidup lagi.
BAB: MENGAMBIL HATI ORANG YANG LEMAH IMAN
20 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
91. Saad bin Abi Waqash r.a. berkata: Rasulullah
saw. memberi kepada beberapa orang, saat itu Saad sedang duduk melihat,
maka Saad berkata: Ya Rasulullah, mengapakah Tuan tinggalkan si Fulan
padahal aku tahu dia seorang mukmin. Nabi saw. bersabda: Ataukah
muslim. Maka diamlah Saad sementara, kemudian mengulang pertanyaannya:
Ya Rasulullah mengapakah Tuan tinggalkan Fulan, demi Allah aku tahu dia
seorang mukmin. Nabi saw. bertanya: Ataukah muslim? Maka diamlah Saad
sementara, lalu mengulang kembali pertanyaannya, dan Nabi juga
mengulangi sabdanya. Kemudian Nabi saw. bersabda: Ya Saad, ada kalanya
aku memberi kepada seseorang, padahal orang yang lain itu lebih aku
sayang, karena khawatir kalau ia terjerumus ke dalam api neraka.
(Bukhari, Muslim).
Yakni khawatir jika yang lemah iman itu tidak diberi lalu ia mencela Nabi saw. sehingga menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.
Yakni khawatir jika yang lemah iman itu tidak diberi lalu ia mencela Nabi saw. sehingga menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.
BAB: BOLEH MERAHASIAKAN IMANNYA BAGI ORANG YANG TAKUT
19 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
90. Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Catatkanlah untukku nama orang-orang yang telah masuk Islam. Maka kami
catat seribu lima ratus orang. Dan kami berkata: Apakah Tuan khawatir
terhadap kami padahal kini sudah seribu lima ratus orang? Kemudian
nyata kami telah diuji dengan bala’ ketakutan sehingga ada kalanya orang
shalat sendirian karena takut. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA
17 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
89. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah
sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA
17 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
88. Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kami duduk di
majelis Umar r.a. tiba-tiba ia bertanya: Siapakah diantara kalian ingat
sabda Nabi saw. mengenai fitnah? Jawabku: Aku. Umar r.a.: berkata:
Engkaulah yang berani menerangkannya. Lalu aku berkata: Fitnah
(ujian/bala’) yang menimpa seseorang pada keluarga, harta dan
anak-anaknya atau tetangganya dapat tertebus oleh shalat, puasa,
shadaqah dan amar makruf nahi munkar. Umar r.a. berkata: Bukan itu
yang aku tanyakan, tetapi fitnah yang besar bagaikan gelombang air
laut. Jawabku: Engkau tidak usah khawatir ya amirul mukminin,
diantaramu dengan fitnah itu ada dinding pintu yang masih tertutup.
Umar r.a. bertanya: Apakah pintu itu akan dibuka atau dipecah?
Jawabku: Dipecah. Umar r.a. berkata: Jika demikian maka tidak akan
dapat ditutup untuk selamanya.
Kami bertanya kepada Hudzaifah: Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah: Ya. Sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ada ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadis. Kami merasa gentar untuk bertanya kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a. (Bukhari, Muslim).
Kami bertanya kepada Hudzaifah: Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah: Ya. Sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ada ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadis. Kami merasa gentar untuk bertanya kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a. (Bukhari, Muslim).
BAB: TERANGKATNYA/TERCABUTNYA AMANAH DAN IMAN DARI BEBERAPA HATI DAN BANYAKNYA FITNAH UJIAN HIDUP
15 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
87. Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw. telah
menceritakan kepada kami dua hadits, dan aku telah melihat yang satu dan
sedang menanti yang kedua. Rasulullah saw. menceritakan bahwa
amanat (iman) pada mulanya turun dalam lubuk hati manusia, lalu mereka
mengerti Al-Qur’an dan mengetahui sunah rasul.
Kemudian Rasulullah saw. menceritakan tercabutnya amanat (iman). Ketika orang sedang tidur, tercabutlah amanat dari hatinya, sehingga tinggal bekasnya seperti bintik yang yang hampir hilang, kemudian tidur pulas, maka tercabut pula sehingga tinggal bekasnya bagaikan kapalan (kulit yang mengeras bekas bekerja). Bagaikan bara api yang engkau injak di bawah tapak kaki, sehingga membengkak maka tampaknya membesar tetapi tidak ada apa-apanya.
Maka esok harinya orang-orang berjual beli, dan sudah tidak terdapat orang yang amanat/dapat dipercaya. Sehingga mungkin disebut-sebut ada dari suku Bani Fulan seorang yang amanat (dapat dipercaya), sehingga dipuji-puji: Alangkah pandainya, alangkah ramahnya, alangkah baiknya, padahal di dalam hatinya tidak ada seberat zarah dari iman. (Bukhari, Muslim).
Hudzaifah berkata: Dan aku telah pernah berada dalam suatu masa, tidak usah memilih orang dalam jual beli. Jika bertepatan dengan seorang Kristen (atau Kafir), maka ia takut kepada hukuman pemerintahnya. Adapun saat ini, aku tidak dapat mempercayai kecuali satu dua orang, yaitu fulan dan fulan.
Kemudian Rasulullah saw. menceritakan tercabutnya amanat (iman). Ketika orang sedang tidur, tercabutlah amanat dari hatinya, sehingga tinggal bekasnya seperti bintik yang yang hampir hilang, kemudian tidur pulas, maka tercabut pula sehingga tinggal bekasnya bagaikan kapalan (kulit yang mengeras bekas bekerja). Bagaikan bara api yang engkau injak di bawah tapak kaki, sehingga membengkak maka tampaknya membesar tetapi tidak ada apa-apanya.
Maka esok harinya orang-orang berjual beli, dan sudah tidak terdapat orang yang amanat/dapat dipercaya. Sehingga mungkin disebut-sebut ada dari suku Bani Fulan seorang yang amanat (dapat dipercaya), sehingga dipuji-puji: Alangkah pandainya, alangkah ramahnya, alangkah baiknya, padahal di dalam hatinya tidak ada seberat zarah dari iman. (Bukhari, Muslim).
Hudzaifah berkata: Dan aku telah pernah berada dalam suatu masa, tidak usah memilih orang dalam jual beli. Jika bertepatan dengan seorang Kristen (atau Kafir), maka ia takut kepada hukuman pemerintahnya. Adapun saat ini, aku tidak dapat mempercayai kecuali satu dua orang, yaitu fulan dan fulan.
BAB: PEMERINTAH YANG KORUPSI PADA RAKYATNYA AKAN MASUK NERAKA
13 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
86. Ma’qil bin Yasar r.a. ketika sakit dijenguk oleh
Gubernur Ubaidillah bin Ziyad, maka Ma’qil berkata: Aku akan
menyampaikan kepadamu suatu hadits yang telah aku dengar dari Rasulullah
saw., beliau bersabda: Siapa yang diamanati oleh Allah untuk memimpin
rakyat, lalu ia tidak memimpinnya dengan tuntunan yang baik, maka ia
tidak akan dapat merasakan bau surga. (Bukhari, Muslim). Yakni bila
tidak merasakan bau surga maka pasti masuk neraka.
BAB: SIAPA YANG MATI KARENA MEMBELA HAK NYA MAKA IA MATI SYAHID, DAN YANG TERBUNUH KARENA AKAN MERAMPOK/MERAMPAS, GUGUR DARAHNYA DAN DALAM NERAKA
13 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
85. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Aku telah
mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang terbunuh mati karena membela
(mempertahankan) haknya (harta, miliknya) maka ia mati syahid.
(Bukhari, Muslim).
BAB: ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG MENGAMBIL HAK ORANG MUSLIM DENGAN SUMPAH PALSU
11 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
84. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Siapa yang berani sumpah untuk mengambil hak (harta)
seorang muslim, ia akan menghadap kepada Allah, sedang Allah murka
kepadanya. Allah menurunkan keterangan itu di ayat 77 Ali Imran :
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih“
Kemudian masuklah Al-Asy’ats bin Qais dan bertanya: Apakah yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman kepada kalian? Jawab kami: Ini dan itu. Lalu ia berkata: Ayat itu turun mengenai diriku, yaitu aku memiliki sebuah sumur di tanah sepupuku, mendadak ia akui haknya, maka Nabi saw. bersabda kepadaku: Harus engkau membawa bukti, jika tidak, maka akan diminta sumpahnya, lalu aku berkata: Jika demikian pasti ia akan bersumpah ya Rasulullah. Maka Nabi saw. bersabda: Siapa yang berani bersumpah untuk mengambil hak seorang muslim, padahal ia lancung, maka ia akan menghadap Allah sedang Allah murka kepadanya. (Bukhari, Muslim).
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih“
Kemudian masuklah Al-Asy’ats bin Qais dan bertanya: Apakah yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman kepada kalian? Jawab kami: Ini dan itu. Lalu ia berkata: Ayat itu turun mengenai diriku, yaitu aku memiliki sebuah sumur di tanah sepupuku, mendadak ia akui haknya, maka Nabi saw. bersabda kepadaku: Harus engkau membawa bukti, jika tidak, maka akan diminta sumpahnya, lalu aku berkata: Jika demikian pasti ia akan bersumpah ya Rasulullah. Maka Nabi saw. bersabda: Siapa yang berani bersumpah untuk mengambil hak seorang muslim, padahal ia lancung, maka ia akan menghadap Allah sedang Allah murka kepadanya. (Bukhari, Muslim).
BAB: BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA
10 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
83. Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Selalu orang bertanya-tanya sehingga mereka berkata: Allah
yang menjadikan segala sesuatu, maka siapakah yang menjadikan Allah?
(Bukhari, Muslim).
BAB: BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA
9 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
82. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Setan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik):
Siapakah yang menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga
bertanya: Siapakah yang menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini,
maka hendaklah membaca: A’udzubillahi minasysyaihtanirrajim, dan menghentikan suara bisikan itu. (Yakni tidak melayaninya). (Bukhari, Muslim).
BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA
8 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
81. Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi saw. dari apa yang
diriwayatkan dari Allah azza wa jalla, bersabda: Sesungguhnya Allah
menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskan keduanya, maka
siapa yang niat akan berbuat kebaikan (kebaikan) lalu tidak
dikerjakannya dicatat untuknya satu kebaikan, dan bila dikerjakannya
dicatat oleh Allah sepuluh kebaikan, dapat bertambah hingga tujuh ratus
kali, dan dapat berlipat lebih dari itu. Sebaliknya, jika niat akan
berbuat keburukan (dosa) lalu tidak dikerjakan, dicatat untuknya satu
kebaikan yang cukup (sempurna), dan bila niat lalu dilaksanakan maka
dicatat satu dosa. (Bukhari, Muslim).
BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA
8 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
80. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Jika seorang berbuat baik dalam Islamnya maka tiap kebaikan
yang diamalkannya dicatat sepuluh kali lipat sehingga tujuh ratus, dan
tiap dosa yang dilakukannya hanya dicatat satu. (Bukhari, Muslim).
BAB: ALLAH MEMAAFKAN SUARA HATI SELAMA BELUM DIBICARAKAN ATAU DILAKSANAKAN
7 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
79. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku, apa-apa yang masih tergerak
dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan).
(Bukhari, Muslim)
BAB: IMAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH IKHLAS
6 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
78. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Ketika turun ayat : “Mereka
yang beriman dan tidak menodai (mencampuri) iman mereka dengan zhulm
(aniaya), merekalah yang terjamin keamanannya, dan mereka yang mendapat
petunjuk hidayat. Ayat ini benar-benar terasa berat bagi sahabat
Nabi saw. sehingga mereka berkata: Ya Rasulullah, siapakah diantara kami
yang tidak pernah berbuat zalim (dosa)? Jawab Nabi saw.: Bukan itu
yang dimaksud, yang dimaksud ialah syirik, tidakkah kamu mendengar
nasihat Luqman pada putranya: Hai anakku jangan mempersekutukan Allah,
sesungguhnya syirik itu zhulm (aniaya) yang sangat besar. (Bukhari, Muslim).
BAB: HUKUM AMAL KEBAIKAN KAFIR JIKA MASUK ISLAM
5 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
77. Hakim bin Hizam r.a. berkata: Ya Rasulullah,
bagaimana pendapatmu tentang ibadah yang telah aku lakukan di masa
Jahiliah, seperti shadaqah, memerdekakan budak dan silaturrahmi, apakah
mendapat pahala? Jawab Nabi saw.: Engkau masuk Islam dengan apa yang
telah engkau lakukan dari amal kebaikan. (Bukhari, Muslim).
Yakni engkau akan mendapat pahala dari amal-amal yang lalu di masa jahiliah itu, selama engkau melakukan seperti itu sesudah Islam.
Yakni engkau akan mendapat pahala dari amal-amal yang lalu di masa jahiliah itu, selama engkau melakukan seperti itu sesudah Islam.
BAB: ISLAM, HIJRAH, DAN HAJI DAPAT MENGHAPUS APA YANG TERJADI SEBELUMNYA
4 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
76. Ibnu Abbas r.a. berkata: Ada beberapa orang
musyrik yang telah banyak membunuh dan berzina datang bertanya kepada
Nabi Muhammad saw. : Sesungguhnya yang engkau ajarkan itu baik, andaikan
engkau dapat memberitahu bahwa ada jalan untuk menebus dosa-dosa yang
telah kami perbuat? Maka turunlah ayat: “Dan
mereka yang tidak meminta kepada Tuhan yang lain selain Allah, dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, dan tidak
berzina.” (Q.S. Al-Furqan : 68) dan ayat : “Katakanlah,
hai hamba-hambak-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah.” (Q.S. Az-Zumar : 53). (Bukhari, Muslim).
Lanjutan ayat Al-Furqan: “Dan siapa yang berbuat semua itu tentu mendapat dosa. Akan dilipatgandakan siksa atasnya di hari kiamat, dan kekal dalam siksa terhina. Kecuali orang yang taubat dan beriman serta beramal saleh, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan kebaikan (kebaikan), dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Al-Furqan: 69-70).
Lanjutan ayat Az-Zumar: “Sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Az-Zumar: 53)
Lanjutan ayat Al-Furqan: “Dan siapa yang berbuat semua itu tentu mendapat dosa. Akan dilipatgandakan siksa atasnya di hari kiamat, dan kekal dalam siksa terhina. Kecuali orang yang taubat dan beriman serta beramal saleh, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan kebaikan (kebaikan), dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Al-Furqan: 69-70).
Lanjutan ayat Az-Zumar: “Sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Az-Zumar: 53)
BAB: APAKAH ADA TUNTUTAN TERHADAP AMAL DI MASA JAHILIAH ?
3 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
75. Ibn Mas’ud r.a. berkata: Seorang bertanya: Ya
Rasulullah apakah kami akan dituntut karena amal perbuatan kami di masa
jahiliah? Jawab Nabi saw.: Siapa yang berbuat baik di dalam Islam maka
tidak akan dituntut terhadap amal yang dilakukan di masa jahiliah, dan
siapa yang berbuat jahat dosa dalam Islam maka akan dituntut yang
pertama hingga yang akhir. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM GHULUL (MENGAMBIL BARANG GHANIMAH SEBELUM DIBAGI)
2 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
74. Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika kami selesai
membuka Khaibar dalam ghanimah tidak terdapat emas perak, hanya ternak
unta, lembu dan barang perkakas dan kebun. Kemudian kita kembali bersama
Nabi saw. ke WadilQura, dan bersama Nabi saw. seorang hamba bernama
Mid’am hadiah dari seorang suku Bani Adh Dhibab, dan ketika hamba itu
menurunkan kendaraan Nabi saw. tiba-tiba ada panah jatuh dan kena pada
hamba itu hingga ia mati, maka orang-orang berkata: Untunglah ia mati
syahid. Mendadak Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah yang jiwaku di
tangan-Nya, selimut yang ia ambil dari ghanimah Khaibar yang belum
dibagi itu, kini menyalakan api atas badannya.
Setelah itu maka datanglah seorang yang mendengar sabda Nabi saw. itu membawa dua tali sepatu (sandal), sambil berkata: Ini aku ambil dari ghanimah sebelum dibagi, maka sabda Nabi saw.: Satu atau dua tali sepatu dari api neraka. (Bukhari, Muslim).
Setelah itu maka datanglah seorang yang mendengar sabda Nabi saw. itu membawa dua tali sepatu (sandal), sambil berkata: Ini aku ambil dari ghanimah sebelum dibagi, maka sabda Nabi saw.: Satu atau dua tali sepatu dari api neraka. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
1 April, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
73. Jundub bin Abdillah r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Ada di masa dahulu sebelum kamu, seorang menderita luka,
tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil pisau dan memotong lukanya, maka
tidak berhenti darahnya hingga mati. Allah Ta’ala berfirman: Hamba Ku akan mendahului Aku terhadap dirinya (jiwanya), maka Aku haramkan padanya surga. (Bukhari, Muslim).
Yakni haram ia masuk surga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah.
Yakni haram ia masuk surga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah.
BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
31 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
72. Sahl bin Saad As-Saidi r.a. berkata: Rasulullah
saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika
Nabi saw. telah berkumpul dengan pasukannya, demikian pula kaum
musyrikin kini telah kembali kepada pasukannya, sedang ada seorang dari
sahabat Nabi saw. yang sangat hebat perjuangannya pada hari itu sehingga
serbuannya benar-benar mengagumkan sahabat-sahabat lainnya, mengejar
musuh ke sana kemari, memenggal dengan pedangnya, sehingga sahabat
berkata: Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan, tiba-tiba
Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah dia seorang ahli neraka. Maka
seorang sahabat berkata: Aku akan menyelidiki keadaannya. Lalu sahabat
ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti. Tiba-tiba orang itu
terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita dan
meletakkan pedangnya di tanah sedang tajamnya di letakkan di dada antara
kedua teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri. Maka
segera sahabat itu lari kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku
bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Ditanya oleh Nabi saw.:
Mengapakah? Jawabnya: Orang yang tuan sebut ahli neraka itu, karena
orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya,
kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan
pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua teteknya, kemudian
ditekan sehingga mati bunuh diri. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya
ada kalanya seorang berbuat amal ahli surga pada lahirnya yang terlihat
pada orang, padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan
amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga.
(Bukhari, Muslim).
Sebab yang menentukan surga dan neraka ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah pasti neraka. Na’udzubillahi min dzalik.
Sebab yang menentukan surga dan neraka ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah pasti neraka. Na’udzubillahi min dzalik.
BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
30 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
71. Abu Huraiarah r.a. berkata: Kami hadir bersama
Nabi saw. di perang Khaibar tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap
seorang yang mengaku Muslim: Orang itu ahli neraka. Kemudian ketika
terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berperang dengan semangat yang
keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi: Ya
Rasulullah, orang yang Tuan katakan ia ahli neraka, ia telah ikut perang
yang hebat sekali sehingga ia mati. Maka sabda Nabi saw.: Ia menuju
ke neraka. Orang-orang mendengar keterangan Nabi saw. itu hampir ragu
menanggapinya, tiba-tiba ada berita bahwa orang itu belum mati tetapi
luka parah (berat), dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita
lukanya hingga membunuh dirinya. Dan ketika berita ini disampaikan
kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Allahu akbar, asyhadu anni abdullahi warasuluhu
(Allah Maha Besar, aku bersakdi bahwa aku hamba Allah dan
utusan-Nya). Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya berseru pada
semua orang: Sesungguhnya tidak dapat masuk surga kecuali jiwa yang
benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini
dengan perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya). (Bukhari,
Muslim).
BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
29 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
70. Tsabit bin Adh-Dhahhaak r.a. sahabat yang ikut
baiat pada Nabi saw. di bawah pohon Baiatur Ridhwan, berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang bersumpah dengan nama Islam maka
ia sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nazar seorang
terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya
dengan sesuatu alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat
itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang mukmin maka sama dengan
membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin maka
sama dengan membunuhnya. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
28 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
69. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di neraka
Jahanam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan
racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap di tangannya dijilatinya
dalam neraka Jahanam untu selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh diri
dengan senjata besi maka besi itu akan tetap di tangannya untuk
menikamkan ke perutnya dalam neraka Jahanam untuk selamnya. (Bukhari,
Muslim).
BAB: Tiga macam Orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan Pandangan Rahmat-Nya
28 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
68. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan
pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan dimaafkan, dan
bagi mereka tetap siksa yang pedih. 1. Seorang yang memiliki kelebihan
air di tengah perjalanan lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya.
2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia,
jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka marah. 3. Seorang
menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia bersumpah: “Demi Allah aku telah
membayar sekian pada penjualnya”, lalu dipercaya oleh pembelinya,
padahal ia berdusta. Kemudian Nabi saw. membacakan ayat: “Sesungguhnya
mereka yang menukar janji Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta
dunia) yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah
tidak akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari kiamat,
bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi mereka tetap mendapat siksa
yang sangat pedih”. (Q.S. Ali Imran:77). (Bukhari, Muslim).
BAB: SANGAT HARAM FITNAH NAMIMAH (MENGADU DOMBA)
27 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
67. Hudzaifah r.a. berkata: Aku telah mendengar
Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk surga seorang yang memfitnah
(mengadu domba). (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM MEMUKUL PIPI, MEROBEK BAJU & MERATAP KETIKA KEMATIAN
26 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
66. Abu Musa r.a. menderita salit keras hingga
pingsan, sedang kepalanya di pangkuan istrinya, tiba-tiba menjeritlah
seorang wanita dari keluarganya, tetapi Abu Musa tidak dapat menjawab
apa-apa. Kemudian setelah ia sadar kembali ia berkata: Aku bebas/lepas
dari orang yang Nabi saw. lepas bebas dari mereka, Nabi saw. lepas
bebas dari orang-orang yang menjerit ketika kematian, dan yang mencukur
rambutnya dan yang merobek-robek bajunya. (Bukhari, Muslim).
Nabi lepas bebas berarti tidak akan memberikan syafaatnya.
Nabi lepas bebas berarti tidak akan memberikan syafaatnya.
BAB: HARAM MEMUKUL PIPI, MEROBEK BAJU & MERATAP KETIKA KEMATIAN
26 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
65. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Bukan dari umatku orang yang memukul-mukul pipinya, merobek
bajunya dan berseru meratap dengan ratapan jahiliah (ketika kematian).
(Bukhari, Muslim).
BAB: SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATANYA MAKA BUKAN MUSLIM
25 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
64. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka bukan dari umatku.
(Bukhari, Muslim).
BAB: SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATANYA MAKA BUKAN MUSLIM
25 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
63. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda: Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka ia bukan dari
umatku. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH
24 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
62. Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw.
mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku
daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan
seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah
kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka
kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya
dengan tombakku hingga mati. Dan ketika kami kembali ke Madinah berita
itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya
kepadaku: Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah
? Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri. Maka Nabi saw.
mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin
andaikan aku belum Islam sebelum hari itu. (Bukhari, Muslim).
Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.
Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.
BAB: HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH
23 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
61. Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi
saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir
berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia
lari berlindung di belakang pohon dan berkata “Aku Islam kepada
Allah”, apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Jangan
engkau bunuh. Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan
tanganku, kemudian menyatakan Islam. Nabi saw. bersabda: Jangan engkau
bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu
sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia
menyatakan kalimat yang diucapkannya itu. (Bukhari, Muslim).
BAB: SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
22 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi
saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan
ia telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illallah
kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk surga. Aku
tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun
ia pernah berzina dan mencuri. Aku tanya: Meskipun ia telah berzina
dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.
Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.:
Meskipun ia pernah berzina dan mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu
Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu Dzar). (Bukhari, Muslim).
BAB: SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
22 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
59. Abu Dzar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang
mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti
masuk surga. Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri?
Jawab Nabi saw. Meskipun pernah berzina dan mencuri. (Bukhari, Muslim).
BAB: SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
22 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu
apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.
(Bukhari, Muslim).
BAB: DOSA-DOSA BESAR
21 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
57. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw.
berkata: Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah
orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya. Ketika ditanya:
Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya? Jawab Nabi saw.: Memaki
ayah orang lain lalu dibalas ayahnya dimaki, dan memaki ibunya orang
lalu dibalas ibunya dimaki. (Bukhari, Muslim).
BAB: DOSA-DOSA BESAR
20 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
56. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Tinggalkan tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah
itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah,
Berbuat sihir (tenung), Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali
dengan haq, Makan harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri
dari perang jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang
sopan (berkeluarga) dengan zina. (Bukhari, Muslim).
BAB: DOSA-DOSA BESAR
20 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
55. Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya
tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya: Syirik mempersekutukan Allah,
dan durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia), dan
saksi palsu. (Bukhari, Muslim).
BAB: DOSA-DOSA BESAR
19 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
54. Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?
Pertanyaan ini diulang tiga kali. Jawab sahabat: Baiklah ya
Rasulullah. Maka sabda Nabi saw.: Syirik mempersekutukan Allah, dan
Durhaka terhadap kedua ayah bunda. Nabi saw. tadinya menyandar
tiba-tiba duduk dan bersabda: Ingatlah, dan Kata-kata dusta, tipuan.
Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa kali sehingga kami (sahabat)
berkata: Semoga berhenti (diam). (Bukhari, Muslim).
Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.
Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.
BAB: SEBESAR-BESAR DOSA IALAH SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH)
18 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
53. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya
kepada Nabi saw.: Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah? JawabNabi
saw.: Jika engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang
menjadikan engkau. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan bersamamu. Aku bertanya:
Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Berzina dengan istri tetanggamu.
(Bukhari, Muslim).
BAB: IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
17 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
52. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya
kepada Nabi saw.: Apakah amal yang lebih disukai Allah? Jawab Nabi
saw.: Shalat tepat pada waktunya. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Patuh taat kepada kedua orangtua. Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:
Jihad fi sabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah). Ibn Mas’ud
berkata: Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan
aku minta tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim).
BAB: IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
16 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
51. Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi
saw.: Apakah amal yang utama? Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad fi
sabilillah. Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang lebih utama?
Jawab Nabi saw.: Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh
pemiliknya. Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu?
Sabda Nabi saw.: Membantu orang yang berbuat, atau membuatkan orang yang
tunanetra (tidak dapat berbuat). Bertanya: Jika tidak dapat? Jawab
Nabi saw.: Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai
shadaqah untuk dirimu. (Bukhari, Muslim).
BAB: IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
16 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw.
ditanya: Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya: Jihad berjuang fi
sabilillah (untuk menegakkan agama Allah). Ditanya: Kemudian apakah?
Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan). (Bukhari,
Muslim).
BAB: IMAN DAPAT BERKURANG KARENA KURANGNYA TAAT
16 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
49. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw.
keluar ke mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan
ke bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian,
sebab aku melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka. Mereka
bertanya: Mengapakah ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Karena banyak
mengomel (mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku
melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang
pandai selain kamu. Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal
kami ya Rasulullah? Sabda Nabi saw.: Tidakkah persaksian wanita separo
dari persaksian laki-laki? Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.: Itu
tanda kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita tidak
shalat dan puasa? Jawab mereka: Benar. Maka sabda Nabi saw.: Itu dari
kekurangan agamanya. (Bukhari, Muslim).
BAB: CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN
15 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
48. Al-Baraa’ r.a. berkata: Nabi saw. bersabda
tentang sahabat Anshar : tidak cinta pada mereka kecuali orang mukmin,
dan tidak membenci mereka kecuali orang munafik, maka siapa yang cinta
kepada mereka (Al-Anshar) Allah cinta kepadanya, dan siapa yang membenci
mereka, Allah benci kepadanya. (Bukhari, Muslim).
BAB: CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN
15 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
47. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tanda
adanya iman itu cinta pada sahabat Anshar, dan tanda nifaq (munafik) itu
benci pada sahabat Anshar. (bukhari, Muslim).
BAB: KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: HUJAN INI KARENA BINTANG
14 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
46. Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika
Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang
mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw.
langsung menghadap kami dan bersabda: Tahukah kamu apakah yang
difirmankan Tuhanmu? Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Allah
berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku
dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan
rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang,
adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu,
maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).
BAB: JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
13 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:
Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir
sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari,
Muslim). Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
BAB: JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
13 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi
saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah
Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali
sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher
setengahnya. (Bukhari, Muslim).
BAB: MEMAKI ORANG MUSLIM ITU FUSUQ DAN MEMERANGINYA BERARTI KUFUR
13 Maret, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
43. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw.
bersabda: Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.
(Bukhari, Muslim). Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama,
menyimpang dari garis. Kufur berarti ingkar.
0 komentar:
Posting Komentar