Selasa, 19 Februari 2013

Pemimpin Menurut Islam Harus Bisa Menjadi Contoh Oleh : Robit Abdul Aziz SH, MH.


Oleh : Robit Abdul Aziz SH, MH.
 Dua hal yang paling menarik dari diri Nabi Besar Muhammad
saw. Pertama, Nabi Muhammad saw tidak pernah memberi contoh kepada ummat Islam akan tetapi Nabi Besar Muhammad saw selalu menjadi contoh tauladan bagi semua ummat Islam dan semua ummat manusia di dunia ini. Kedua, Nabi Besar Muhammad saw selalu mengatakan dirinya hanyalah manusia biasa meskipun sesungguhnya Allah swt telah mengangkatnya sebagai utusan Allah swt buat semua manusia di bumi ini.
Sesungguhnya memberi contoh yang baik hampir semua orang bisa. Namun, untuk menjadi contoh yang baik sudah pasti tidak semua orang bisa. Tidak mudah untuk bisa menjadi contoh yang baik akan tetapi sangat mudah bila hanya memberi contoh yang baik.

Modal yang paling baik bagi seorang calon atau pemimpin adalah pemimpin yang bisa menjadi contoh yang baik bagi semua orang yang dipimpinnya dan juga bagi orang yang tidak dipimpinnya.

Tahun depan masyarakat Sumatera Utara akan memilih pemimpinnya (Gubernur) yang memimpin lima tahun kedepan daerah Sumatera Utara dan kini sudah muncul para calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang bakal dipilih masyarakat Sumatera Utara.

Dalam ajaran Islam memilih pemimpin itu harus cermat dan cerdas. Nabi Muhammad saw mengisyaratkan pilihlah pemimpin yang tidak meminta-minta dirinya untuk dipilih. Artinya pemimpin yang dipilih itu memang kemauan dari orang yang bakal memilihnya. Nabi Muhammad saw sangat tegas mengatakan bahwa pilihlah pemimpin yang tidak meminta dirinya untuk dipilih dan jangan pilih pemimpin yang minta dirinya dipilih.

Menjadi pemimpin dalam Islam adalah amanah atau mendapat kepercayaan atau dipercayai untuk memimpin. Amanah atau mendapat kepercayaan atau dipercayai tidak mudah karena bila tidak bisa melaksanakannya masuk kepada kategori orang munafik. Hati-hati, orang yang masuk kategori munafik akan masuk neraka.

Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya, "Tiga perkara, barangsiapa yang bertemu pada dirinya tiga perkara, maka dianya terhitung seorang munafik, meskipun dia puasa, meskipun dia sholat, meskipun dia mengaku seorang Muslim. Bila bertutur berdusta, bila berjanji mungkir, bila dipercaya khianat"

Ternyata tidak mudah menjadi pemimpin menurut ajaran Islam akan tetapi bila seorang pemimpin berhasil menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya, Allah swt menjanjikan surga buat pemimpin itu.

Mencari Pemimpin Menjadi Contoh

Tidak mudah pula mencari pemimpin dalam ajaran Islam yakni pemimpin yang bisa menjadi contoh, bukan yang hanya bisa memberi contoh. Mencari pemimpin yang bisa menjadi contoh harus dimulai dari calon pemimpin yang tidak meminta-minta untuk dipilih dengan menebar janji-janji indah memesona. Berjanji mensejahterakan umat dan banyak janji yang hebat-hebat.

Dalam ajaran Islam memilih pemimpin itu harus bisa menjadi contoh dengan melihat apakah calon pemimpin yang dipilih itu tidak munafik? Bila memiliki satu saja dari tiga perkara yang dikatakan Nabi Muhammad saw, pasti tidak akan bisa menjadi pemimpin yang menjadi contoh tauladan bagi ummat yang dipimpinnya.

Bagaimana umat mengetahui calon pemimpin yang bakal dipilih itu tidak munafik? Seorang penyair Arab membuat pepatah sebagai berikut, pertama, "Janganlah engkau katakan ya, dalam suatu perkara, kalau engkau tidak menyempurnakan janjimu," kedua, "Amat baik perkataan ya sesudah tidak dan amat buruk perkataan tidak sesudah ya," ketiga, "Perkataan tidak sesudah ya, adalah keji sekali sebab itulah mulailah dengan tidak, kalau engkau takut akan menyesal," keempat, "Jika engkau telah katakan ya, maka teguhkanlah hati menyempurnakan janji, sebab memungkiri janji itu adalah suatu cela yang besar."

Tidak Mudah Menjadi Contoh

Jelas tidak mudah menjadi contoh yang baik, tauladan maka menurut ajaran Islam tidak mudah mencari dan menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin harus dengan niat karena Allah swt, harus datang dari lubuk hati yang paling dalam. Semua pemimpin harus bisa menjadi contoh yang baik, bukan hanya sekadar memberi contoh.

Menjadi pemimpin untuk diri sendiri, menjadi pemimpin rumah tangga (kepala rumah tangga) juga harus menjadi contoh yang baik buat anak-anaknya. Jangan harapkan keluarga yang sakinah apa bila kepala rumah tangga tidak bisa menjadi contoh yang baik kepada anak-anaknya. Hal yang sama juga kepada guru, harus bisa menjadi contoh yang baik kepada murid-muridnya baru bisa anak didiknya menjadi orang baik dan pintar.

Pribahasa Indonesia, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" Artinya, guru harus bisa menjadi contoh yang baik sesuai dengan arti kata guru adalah orang yang digugu atau yang ditiru.

Dalam ajaran Islam, pemimpin itu harus bisa menjadi contoh yang baik dan selaras, sejalan dengan hati nurani yang hakiki dari setiap manusia menginginkan pemimpin yang bisa menjadi contoh yang baik. Untuk itu wajar jika ummat Islam di Sumatera Utara menginginkan pemimpinnya yang bisa menjadi contoh yang baik, bukan sekadar memberi contoh, apa lagi contoh yang diberikan adalah contoh yang salah.***

Penulis adalah seorang tenaga pendidik, alumni Madrasah Aliyah Negeri Kraton Pasuruan, 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates